Sejauh ini di kalangan orang tua modern pasti tahu dong mengenai sistem pola asuh anak yang sering disebut dengan Parenting. Bagi mom and dad generasi saat ini ada salah satu artis tanah air yang parenting-nya menjadi pusat perhatian, siapa lagi kalau bukan Nikita Willy terhadap anaknya yakni Issa Xander atau yang akrab disapa baby Issa. 

Setiap orang tua memiliki hak untuk menentukan pola asuh yang sesuai bagi anak-anak mereka, yang tentunya akan berdampak pada perkembangan kepribadian dan karakter anak di masa depan. Dan berikut adalah beberapa pola asuh atau sistem parenting yang diterapkan oleh Nikita Willy pada anaknya. 

Sleep Training 

Nikita Willy menerapkan gaya parenting sleep training, yakni sebuah metode latihan agar anak dapat tidur mandiri tanpa harus bergantung pada kehadiran orang tua. Untuk mencapai hal ini, Nikita dan Indra mengontrak jasa sleep trainer guna membantu melatih Baby Izz agar dapat tidur nyenyak tanpa terbangun secara berulang di tengah malam.


Selain itu, Nikita selalu memperhatikan tanda-tanda kelelahan (sleepy clues) dari Baby Izz. Tanda-tanda ini mencakup perilaku anak yang menunjukkan keletihan, seperti bengong, mata sayu, dan kepala lunglai.


Metode parenting ini diterapkan oleh Nikita sejak Baby Izz berusia 4 bulan, dengan pertimbangan manfaat jangka panjang. Tujuannya adalah agar anak terbiasa melakukan aktivitasnya secara mandiri tanpa rasa takut ketika ditinggalkan oleh orang tua. Tentunya jika parents memiliki stamina yang cukup cara ini bisa parents lakukan secara mandiri juga ya dan konsultasi secara online yang mudah didapatkan. 

Baca Juga : 7 Cara Mencegah Generasi Fatherless: Tips untuk Ayah yang Ingin Terlibat Lebih dalam Kehidupan Anak

Baby Led Weaning (BLW)

Ketika Issa mulai menjalani MPASI, Nikita langsung mempraktikkan metode BLW (Baby Led Weaning) dalam parenting-nya dengan memberikan kebebasan pada anaknya untuk makan sendiri di meja, sambil tetap memberikan pengawasan penuh. Pada usia 6 bulan kurang seminggu, Nikita telah berkonsultasi dengan dokter anak, mengikuti workshop, dan membaca buku sebagai persiapan sebelum menerapkan pendekatan ini.


Keputusan parenting seperti ini diambil karena Nikita dan Issa sering melakukan perjalanan jauh, baik keluar kota maupun keluar negeri. Dengan menerapkan metode BLW, mereka menghindari kesulitan dan kerepotan dalam memberi makan Issa saat bepergian.


Selain itu, metode ini tidak hanya memudahkan dalam situasi perjalanan, tetapi juga membantu melatih gerak motorik anak. Anak-anak belajar untuk memegang dan menggenggam makanan sebelum akhirnya memasukkannya ke dalam mulut.

Baca Juga : 7 Cara Mencegah Generasi Fatherless: Tips untuk Ayah yang Ingin Terlibat Lebih dalam Kehidupan Anak

Tidak Memberikan Gadget

Pola asuh dengan memberikan gawai atau gadget kepada anak pada usia dini bisa menyebabkan anak tersebut terus-menerus fokus pada perangkat tersebut. Jika anak terlalu terpaku pada gawai, ada kemungkinan besar bahwa mereka akan menjadi malas beraktivitas atau enggan mempelajari hal-hal baru. Oleh karena itu, Nikita berupaya semaksimal mungkin untuk tidak memberikan gadget kepada Issa, terutama saat sedang makan.


Keputusan pola asuh atau sistem parenting ini diambil tanpa ragu guna menghindari potensi kecanduan dan ketidakmauan anak untuk belajar. Meskipun Nikita memberlakukan pembatasan terhadap penggunaan gadget oleh anaknya, ia masih memperbolehkan Issa menonton televisi.

Toilet Training

Toilet training adalah pola asuh yang merupakan tahap belajar bagi anak untuk melakukan kegiatan seperti buang air kecil, buang air besar, dan menyikat gigi sehingga mereka terbiasa melakukannya sejak kecil. Pendekatan ini juga memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan anak, karena mereka akan terbiasa menjalani kehidupan bersih hingga dewasa.

Hidup teratur / Time Management

Sistem parenting yang terakhir adalah sebelum tidur, Nikita mengajarkan Baby Izz untuk rutin menyikat gigi dan membaca buku. Ia juga membiasakan untuk membangunkan Baby Izz pada waktu yang sama setiap hari. 


Pola asuh dengan pendekatan ini tidak hanya mengajarkan anak untuk menjalani kegiatan yang teratur sejak usia dini, tetapi juga membantu mereka terbiasa dengan kebiasaan baik seperti menyikat gigi dan membaca buku sebelum tidur. Selain itu, diharapkan anak dapat bangun pada waktu yang telah ditetapkan.


Leave a comment

×