Menjadi orang tua merupakan sebuah pilihan dari setiap pribadi,  tentu saja peran ini memanglah tidak mudah. Banyak pola kehidupan yang akan berubah ketika kita menjadi orang tua, karena akan menjadi seorang ibu juga ayah. 

Namun perlu diketahui bahwa sosok ayah tentu berperan penting dalam mendidik anak, bahkan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup si anak, untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Tentunya dalam mendidik anak bukanlah perkara mudah, jika sang ayah salah mendidik maka bisa berakibat fatal pada kehidupan anak. 

Tidak hanya perilaku sang ayah saja yang harus di jaga, namun lingkungan dan orang sekitar, dengan siapa anak bergaul dan bersosialisasi juga harus lebih selektif, agar anak tidak terjerumus ke pergaulan yang buruk atau salah. 

Namun, perlu diperhatikan, meski mendidik anak memang tidak mudah, dan tidak menutup kemungkinan akan menguras tenaga dan emosi, sebagai seorang ayah tentu harus mengetahui beberapa hal yang harus di hindari seperti berikut dalam upaya mendidik sang buah hati.

Menuntut Kesempurnaan Diluar Batas Kemampuan

Kita sebagai orang tua tidak ada salahnya mendorong anak untuk memperoleh pencapaian tertinggi, namun tentu saja bukan dengan paksaan. Sikap orang tua yang menuntut kesempurnaan yang diluar target sang anak, akan berdampak pada karakter si anak yang akan memiliki ambisi berlebih pada segala hal. Tentu saja semua yang berlebihan itu tidak baik.

Maka salah satu cara yang terbaik adalah dengan memberikannya ruang mengekplore diri, memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba hal yang ingin dia coba dan ketahui untuk mengetahui hobi dan kegemaran, karena seiring berjalannya waktu, si kecil akan menyadari bahwa memperoleh pencapaian atau prestasi juga dibutuhkan dan diperhitungkan Jadi sebisa mungkin hindarilah menuntut sebuah kesempurnaan diluar batas kemampuan si kecil.

Memberikan Ancaman

Mengancam merupakan cara yang dinilai efektif agar anak menuruti perintah orang tua, namun apakah kamu tahu? Bahwa tindakan ini sangatlah tidak dibenarkan, baik secara halus apalagi kasar. Maka hindarilah mengancam anak dengan alasan apapun. 

Mengancam anak hanya akan memberikan dampak buruk. Contoh sepele adalah mengancam akan membuang mainan jika tidak dibereskan kembali, ancaman tersebut memang ampuh untuk membuat anak menuruti perintah orang tua, namun tentu saja hanya bersifat sementara dan dilandasi rasa takut, bukan karena kesadaran diri dan tanggung jawab atas barang yang ia miliki.

Baca Juga : Dampak Psikologis Anak yang Tumbuh dalam Keluarga Tanpa Ayah

Terlalu Menekan dan Berkata Kasar

Salah satu hal yang harus kamu hindari ketika mendidik anak adalah terlalu memberi tekanan pada anak. Tekanan seperti mengatur dan mengarahkan anak secara berlebihan tanpa memberikan kesempatan sang anak untuk menentukan keinginan dan keputusannya dalam mengembangkan minat, bakat, dan hal yang ia sukai, ternyata akan berakibat serius pada psikologisnya. 

Pengaruh psikologis yang dapat diperoleh antara lain adalah lamban dalam segala hal, tidak memiliki pendirian, selalu bekerja sesuai perintah saja yang tentunya tidak ada inisiatif dan kreatif, dan bisa saja ia menjadi pribadi yang berontak juga suka melawan ketika ia merasa dirinya sudah bisa membela diri. 

Selain itu perlu diketahui, bahwa golden age atau usia 0-5 tahun ketika anak-anak merupakan fase sensitif dimana memori itu tumbuh berkembang pesat, sehingga terkadang daya ingat mereka sangatlah kuat, maka hindarilah berkata kasar agar tidak terbiasa terdengar sang anak, sehingga anak akan mengucapkan apa yang dicontoh orang tuanya.

Terlalu Lemah atau Mengalah

Tentunya semua orang tua akan mengalami masa dimana si kecil rewel karena menginginkan sesuatu, baik itu mainan, makanan, atau benda lainnya. Tak hanya rewel merengek, tak jarang anak menjadi tantrum karena apa yang ia inginkan tidak dapat diperoleh. 

Disaat kondisi seperti ini, tak jarang orang tua akhirnya memilih untuk memberikan apa yang si anak inginkan, namun perlu diketahui bahwa pola didik seperti ini merupakan hal yang salah. Memang di usia balita, anak anak belum mengetahui hak dan kewajiban sehingga menjadi anak yang cenderung egois dan implusive, disinilah fase pentingnya didikan orang tua.

Peran dan pola asuh yang tepat dari orang tua sangat dibutuhkan pada fase ini, pengenalan mengenai hak dan kewajiban bisa diterapkan sedikit demi sedikit, selain itu sikap tegas harus dibiasakan. Ingat! Tegas bukan kasar ataupun keras kepada anak.

Baca Juga : Dampak Psikologis Anak yang Tumbuh dalam Keluarga Tanpa Ayah

Terlalu Memanjakan Anak

Memberikan apresiasi berupa hadiah, memenuhi keinginan anak, mendengarkan dan menuruti kemauan anak memang bukanlah hal yang salah dilakukan orang tua, namun bagaimanapun juga semua yang berlebihan sangatlah tidak baik. 

Memberikan segala keinginannya, dengan pelayanan istimewa tanpa membertimbangkan kebutuhan primer dan sekunder, hanya akan menjadikan anak mudah bosan, tidak begitu memiliki rasa juang, dan kurang inisiatif. Maka dari itu tidak ada salahnya menuruti keinginan anak dalam perimbangan yang tepat ya.


Leave a comment

×